Kali ini atas saran dari seorang teman di Group di facebook,kami mengangkat sebuah kisah yang semoga menjadi inspirasi bagi banyak orang yang membaca.
Mengangkat judul"Menggapai Mimpi Dalam Sebuah Keterbatasan 'tentu terdengar agak unik dan mungkin salah satu pembaca sudah dapat menebak apa dan bagaimana yang bakal kita bahas kali ini.
Betul sekali,kali ini kami ingin membahas bagaimana sebuah keterbatasan itu tidak selamanya menjadi masalah atau dianggap sial,tapi juga bisa menjadi berkah bahkan sumber penghasilan dan lain sebagianya.
Sebenarnya ini sangat berkaitan juga dengan artikel kami sebelumnya yang membahas AUTIS tapi untuk kali ini kami lebih memperluas cakupan dan materi nya.
Keterbatasan tidak hanya dalam mental seperti yang terjadi pada anak yang menderita gangguan mental ataupun autis dan sejenisnya.
Keterbatasan yang lebih konkrit seperti cacat bawaan,kehilangan bagian tubuh tertentu,ketidaklengkapan pada diri dan lain sebagainya adalah masuk golongan yang akan kita bahas untuk kali ini.
Untuk lebih jelas mari kita bedah lebih dalam dalam artikel bawah ini.
Semua manusia yang lahir pastilah akan memilih diberikan sempurna ,itupun kalau diberi pilihan tapi kita tidak dapat mengganggu gugat apa yang telah diberikan kepada manusia sejak lahir.
Tuhan melahirkan manusia dengan sempurna atau pun tidak sempurna bukan tanpa alasan dan hikmah didalamnya yang harus digali lebih dalam oleh manusia itu sendiri.
bagi mereka yang sempurna secara fisik pun belum tentu merasa dirinya sempurna seutuhnya,kadang ketidak sempurnaan ada pada diri mereka sendiri secara psikis ataupun hal lain yang menjadi bagian hidup mereka sendiri.
Tapi sementara ini kami akan membahas bagi mereka yang lebih kekurangan secara fisik dan mental dahulu secara pendek.
bagi mereka yang mendapatkan kekurangan dalam hal fisik,mungkin tuhan telah merencanakan lain pada mereka,terutama yang bagi lahir agar mereka menemukan apa yang menjadi jalan hidup mereka nantinya.
Sedangkan bagi yang mendapatkannya tidak dari lahir,dapat dikatakan itu adalah ujian dan semoga diambil hikmah dibaliknya dan sama pula ada rencana agar mereka menemukan kebaikan didalamnya.
Kadang kita tidak harus melihat suatu kekurangan hanya dari apa yang mejadi kekurangan mereka,tapi coba kita lihat lebih dalam pada diri mereka.
Secara,mereka yang kekurangan kebanyakan malah memiliki semangat dan mentalitas yang lebih kuat ketimbang mereka yang normal secara fisik atau mental.
bahkan tak jarang mereka memiliki bakat khusus yang tidak dapat dimiliki kita yang normal secara fisik.
Lihat saja bagaimana yang kita lihat sekarang ini,
Heni candra IGT dan Fierza mamamia yang ampuh di vokal padahal mereka tidak mampu melihat dunia seperti kita yang normal,tapi mereka melihat dengan hati mereka.
ada juga yang kehilangan kakinya malah menciptakan kaki palsu yang dapat dipakai secara masal dan masih banyak lainnya.
bahkan yang gangguan mental pun masih bisa berprestasi diajang nasional ataupun internasional.
mereka tidak melihat kekurangan sebagai alasan untuk menyerah.
Mereka menjadikan kekurangan itu sebagai hal yang memacu semangat dalam diri.
Dilihat dari masa lalu pun,banyak dari Ilmuan terkenal dan para penemu yang memiliki cacat mental ataupun fisik.
Ini menjadi bukti sebenarnya hanya pandangan saja yang menutup kita dari mereka,selain itu nyaris kita adalah sama saja.
Manusia,siapapun memiliki hak untuk berkreasi dalam hidup mereka.
Setiap manusia tidak memiliki batasan dalam menggali kemampuan mereka untuk lebih maju asal dalam lingkungan norma dan rtika yang ada.
Sebagai salah satu bukti bagaimana kreasi dan kemampuan manusia begitu mengagumkan dapat anda lihat petikan dari majalah Kompas yang direkomendasikan teman kami di Youngbees Mania ,berikut salah satu potongan dalam artikel tersebut.
"Kesulitan mereka untuk belajar sama sekali bukan disebabkan tingkat kecerdasan yang rendah. Marie Fauzan (13) yang kini duduk di bangku kelas I sebuah SMP di pinggiran Jakarta, misalnya, sudah lima kali dikeluarkan dari sekolah-sekolah sebelumnya. Padahal, IQ-nya mencapai 120 atau di atas rata-rata.
Anak-anak ini berbeda dan berkebutuhan khusus, tetapi mereka juga kaya akan potensi. Brandon (9) yang kata ibunya sangat bandel, misalnya, bisa membaca buku atau majalah dalam bahasa apa pun dengan mata tertutup kain tebal. ”Membaca” dengan rabaan tangan itu merupakan salah satu kemampuan Brandon yang juga sering disebut sebagai anak indigo.
Brandon pula yang mencengangkan para undangan di acara temu anak spesial ini dengan ceramahnya dalam dua bahasa tanpa teks.
”Apa teman-teman pernah membayangkan apa jadinya kalau alam semesta dan semua yang ada di dalamnya hanya berwarna merah? Tentu tidak indah. Pelangi saja punya banyak warna, musik punya banyak nada, jari-jari kita pun tidak sama. Kami juga berbeda, tetapi kami punya banyak bakat,” ujarnya.
Penampilan Young Boys juga tak kalah mengagumkan. Empat remaja: Andreas, Kenan, Yongki, dan Clyde, yang bergabung dalam kelompok ini bukan sekadar pemain piano, mereka juga komposer dan arranger. Mereka bukan hanya berprestasi di ajang nasional, melainkan juga mengukir prestasi hingga ke luar negeri.
Di Gedung Bentara, keempat remaja ini memainkan dua piano yang ditata saling membelakangi. Lantunan lagu klasik hingga tradisional Jawa disajikan dengan sangat atraktif. Misalnya, mereka memainkan tuts piano sambil bertukar posisi, bahkan sambil berdiri dengan masing-masing tangan memencet tuts di piano berbeda.
Jalan untuk menemukan dan mengasah mutiara memang tidak pernah mudah. Selalu ada kekhawatiran membayangi orangtua ketika anaknya dikategorikan berkebutuhan khusus.
Aji yang mempunyai dua anak berkebutuhan khusus, misalnya, tak luput dari kesedihan ketika kedua anaknya didiagnosis begitu. Namun, ia menyadari Tuhan tak salah mengamanatkan dua anak istimewa itu kepadanya.
”Dua bintang kan pangkat yang lebih tinggi dari satu bintang,” ujarnya berkelakar.
Begitulah sumber yang kami ambil dari harian kompas yang mengangkat tema "Mutiara dalam cangkang "yang memberikan gambaran kepada kita bahwa keterbatasan adalah sebuah tantangan hidup dan hanyalah sebuah kerikil kecil di jalan yang harus dilalui dan dijadikan pemacu hidup dan pembuktian kalau mereka mampu.
Semoga artikel ini berguna dan menjadikan inspirasi bagi semua anak di dunia dan di Indonesia pada khusus nya.
Kita adalah sama ,hilangkan pandangan yang buram yang membatsi kita dari mereka,jadikanlah diri kita manusia yang saling memberikan semangat satu sama lain dan semoga ke depan Indonesia mampu menjadi negara penuh prestasi,bukan hanya bagi mereka yang sempurna fisiknya tapi juga teman - teman kita yang tak sempurna secara fisik,dan berikan peluang yang sama pada mereka karena mereka adalah anak bangsa pula.
Sekian dari kami dan sampai jumpa lain waktu,terima kasih.
reported By Media Anime and Portal news.
Mengangkat judul"Menggapai Mimpi Dalam Sebuah Keterbatasan 'tentu terdengar agak unik dan mungkin salah satu pembaca sudah dapat menebak apa dan bagaimana yang bakal kita bahas kali ini.
Betul sekali,kali ini kami ingin membahas bagaimana sebuah keterbatasan itu tidak selamanya menjadi masalah atau dianggap sial,tapi juga bisa menjadi berkah bahkan sumber penghasilan dan lain sebagianya.
Sebenarnya ini sangat berkaitan juga dengan artikel kami sebelumnya yang membahas AUTIS tapi untuk kali ini kami lebih memperluas cakupan dan materi nya.
Keterbatasan tidak hanya dalam mental seperti yang terjadi pada anak yang menderita gangguan mental ataupun autis dan sejenisnya.
Keterbatasan yang lebih konkrit seperti cacat bawaan,kehilangan bagian tubuh tertentu,ketidaklengkapan pada diri dan lain sebagainya adalah masuk golongan yang akan kita bahas untuk kali ini.
Untuk lebih jelas mari kita bedah lebih dalam dalam artikel bawah ini.
Semua manusia yang lahir pastilah akan memilih diberikan sempurna ,itupun kalau diberi pilihan tapi kita tidak dapat mengganggu gugat apa yang telah diberikan kepada manusia sejak lahir.
Tuhan melahirkan manusia dengan sempurna atau pun tidak sempurna bukan tanpa alasan dan hikmah didalamnya yang harus digali lebih dalam oleh manusia itu sendiri.
bagi mereka yang sempurna secara fisik pun belum tentu merasa dirinya sempurna seutuhnya,kadang ketidak sempurnaan ada pada diri mereka sendiri secara psikis ataupun hal lain yang menjadi bagian hidup mereka sendiri.
Tapi sementara ini kami akan membahas bagi mereka yang lebih kekurangan secara fisik dan mental dahulu secara pendek.
bagi mereka yang mendapatkan kekurangan dalam hal fisik,mungkin tuhan telah merencanakan lain pada mereka,terutama yang bagi lahir agar mereka menemukan apa yang menjadi jalan hidup mereka nantinya.
Sedangkan bagi yang mendapatkannya tidak dari lahir,dapat dikatakan itu adalah ujian dan semoga diambil hikmah dibaliknya dan sama pula ada rencana agar mereka menemukan kebaikan didalamnya.
Kadang kita tidak harus melihat suatu kekurangan hanya dari apa yang mejadi kekurangan mereka,tapi coba kita lihat lebih dalam pada diri mereka.
Secara,mereka yang kekurangan kebanyakan malah memiliki semangat dan mentalitas yang lebih kuat ketimbang mereka yang normal secara fisik atau mental.
bahkan tak jarang mereka memiliki bakat khusus yang tidak dapat dimiliki kita yang normal secara fisik.
Lihat saja bagaimana yang kita lihat sekarang ini,
Heni candra IGT dan Fierza mamamia yang ampuh di vokal padahal mereka tidak mampu melihat dunia seperti kita yang normal,tapi mereka melihat dengan hati mereka.
ada juga yang kehilangan kakinya malah menciptakan kaki palsu yang dapat dipakai secara masal dan masih banyak lainnya.
bahkan yang gangguan mental pun masih bisa berprestasi diajang nasional ataupun internasional.
mereka tidak melihat kekurangan sebagai alasan untuk menyerah.
Mereka menjadikan kekurangan itu sebagai hal yang memacu semangat dalam diri.
Dilihat dari masa lalu pun,banyak dari Ilmuan terkenal dan para penemu yang memiliki cacat mental ataupun fisik.
Ini menjadi bukti sebenarnya hanya pandangan saja yang menutup kita dari mereka,selain itu nyaris kita adalah sama saja.
Manusia,siapapun memiliki hak untuk berkreasi dalam hidup mereka.
Setiap manusia tidak memiliki batasan dalam menggali kemampuan mereka untuk lebih maju asal dalam lingkungan norma dan rtika yang ada.
Sebagai salah satu bukti bagaimana kreasi dan kemampuan manusia begitu mengagumkan dapat anda lihat petikan dari majalah Kompas yang direkomendasikan teman kami di Youngbees Mania ,berikut salah satu potongan dalam artikel tersebut.
"Kesulitan mereka untuk belajar sama sekali bukan disebabkan tingkat kecerdasan yang rendah. Marie Fauzan (13) yang kini duduk di bangku kelas I sebuah SMP di pinggiran Jakarta, misalnya, sudah lima kali dikeluarkan dari sekolah-sekolah sebelumnya. Padahal, IQ-nya mencapai 120 atau di atas rata-rata.
Anak-anak ini berbeda dan berkebutuhan khusus, tetapi mereka juga kaya akan potensi. Brandon (9) yang kata ibunya sangat bandel, misalnya, bisa membaca buku atau majalah dalam bahasa apa pun dengan mata tertutup kain tebal. ”Membaca” dengan rabaan tangan itu merupakan salah satu kemampuan Brandon yang juga sering disebut sebagai anak indigo.
Brandon pula yang mencengangkan para undangan di acara temu anak spesial ini dengan ceramahnya dalam dua bahasa tanpa teks.
”Apa teman-teman pernah membayangkan apa jadinya kalau alam semesta dan semua yang ada di dalamnya hanya berwarna merah? Tentu tidak indah. Pelangi saja punya banyak warna, musik punya banyak nada, jari-jari kita pun tidak sama. Kami juga berbeda, tetapi kami punya banyak bakat,” ujarnya.
Penampilan Young Boys juga tak kalah mengagumkan. Empat remaja: Andreas, Kenan, Yongki, dan Clyde, yang bergabung dalam kelompok ini bukan sekadar pemain piano, mereka juga komposer dan arranger. Mereka bukan hanya berprestasi di ajang nasional, melainkan juga mengukir prestasi hingga ke luar negeri.
Di Gedung Bentara, keempat remaja ini memainkan dua piano yang ditata saling membelakangi. Lantunan lagu klasik hingga tradisional Jawa disajikan dengan sangat atraktif. Misalnya, mereka memainkan tuts piano sambil bertukar posisi, bahkan sambil berdiri dengan masing-masing tangan memencet tuts di piano berbeda.
Jalan untuk menemukan dan mengasah mutiara memang tidak pernah mudah. Selalu ada kekhawatiran membayangi orangtua ketika anaknya dikategorikan berkebutuhan khusus.
Aji yang mempunyai dua anak berkebutuhan khusus, misalnya, tak luput dari kesedihan ketika kedua anaknya didiagnosis begitu. Namun, ia menyadari Tuhan tak salah mengamanatkan dua anak istimewa itu kepadanya.
”Dua bintang kan pangkat yang lebih tinggi dari satu bintang,” ujarnya berkelakar.
Begitulah sumber yang kami ambil dari harian kompas yang mengangkat tema "Mutiara dalam cangkang "yang memberikan gambaran kepada kita bahwa keterbatasan adalah sebuah tantangan hidup dan hanyalah sebuah kerikil kecil di jalan yang harus dilalui dan dijadikan pemacu hidup dan pembuktian kalau mereka mampu.
Semoga artikel ini berguna dan menjadikan inspirasi bagi semua anak di dunia dan di Indonesia pada khusus nya.
Kita adalah sama ,hilangkan pandangan yang buram yang membatsi kita dari mereka,jadikanlah diri kita manusia yang saling memberikan semangat satu sama lain dan semoga ke depan Indonesia mampu menjadi negara penuh prestasi,bukan hanya bagi mereka yang sempurna fisiknya tapi juga teman - teman kita yang tak sempurna secara fisik,dan berikan peluang yang sama pada mereka karena mereka adalah anak bangsa pula.
Sekian dari kami dan sampai jumpa lain waktu,terima kasih.
reported By Media Anime and Portal news.